Friday, May 2, 2008

Pelajaran Fotografi #2: Cahaya, Jangkuan Nada, dan Komposisi Garis dan Bidang

Ditulis oleh: Eki Qushay Akhwan

Pada Pelajaran Fotografi #1, kita sudah belajar bahwa foto bagus selalu memiliki dua elemen dasar yang penting: komposisi dan cahaya. Dari pelajaran itu, kita juga tahu bahwa dalam komposisi kita dapat memainkan keseimbangan dan asimetri (dalam garis, bidang, ruang, dan geometri), wujud dan bentuk, pola dan tekstur, serta cahaya, nada (tone), dan warna untuk mendapatkan gelegar visual (visual impact) yang menghidupkan foto.

Dalam pelajaran ini, kita akan melihat portofolio pertama yang mengilustrasikan penerapan prinsip-prinsip di atas.

Judul foto: Line and Curve
Lokasi pemotretan: Bethlehem, Pennsylvania
Fotografer: Eki Qushay Akhwan

Dari segi cahaya dan nada, foto ini kurang. Karena diambil ketika langit mendung, cahaya jatuh merata ke semua titik. Situasi pencahayaan seperti ini disebut flat (datar, rata). Pencahayaan yang datar seperti ini bisa jadi menguntungkan atau tidak, tertantung subjek fotonya.

Sebagai akibat dari pencahayaan yang datar itu, tone atau nada foto ini juga kurang menimbulkan gelegar visual (visual impact). Anda lihat bahwa foto ini tidak memiliki true white (putih sejati). Nada abu-abu mendominasi ruang foto, dengan sedikit titik-titik hitam yang diwakili oleh patok-patok lampu di tepian setapak. Karena dominasi nada abu-abu itu, jangkauan nada (tonal range) foto ini dapat dikatakan terlalu banyak terkumpul di tengah. (Gradasi nada dari putih ke hitam melewati beberapa tahapan abu-abu, dan karena foto ini tidak banyak memiliki hitam dan sama sekali tidak memiliki putih sejati, maka foto ini didominasi oleh nada abu-abu yang dalam peta nada berada di tengah.).

Meskipun dari segi cahaya dan nada foto di atas kurang menarik, foto itu memiliki kekuatan dalam hal komposisinya. Perhatikan bagaimana kurva yang dibentuk oleh setapak mulai di kiri bawah bingkai melengkung hingga ke tengah frame untuk kemudian berbalik arah ke kiri atas membentuk diagonal sekaligus perspektif yang menciptakan ilusi kedalamam ruang dan mengarahkan mata masuk ke dalam ruang itu. Permainan kurva itu dibingkai oleh garis-garis vertikal dan horizontal tembok yang mengentikan penelusuran mata dengan manis.

Pelajaran yang dapat dipetik:
Pertama:
Ketika memotret di luar ruangan, perhatikan kondisi pencahayaan. Perhatikan arah dan kualitas cahaya. Pencahayaan yang datar akan cenderung menciptakan foto yang datar dan tidak berdimensi.

Kedua: Amati subjek sebelum Anda memotret. Temukan geometri garis, bidang, dan ruang – yang jelas terlihat maupun yang dapat dibayangkan – dan carilah sudut bidik (angle) yang dapat mempertemukan/memadukkan unsur-unsur itu dalam komposisi yang mampu menghadirkan gelegar visual.

Selamat mencoba dan nantikan pelajaran berikutnya!

1 comment:

billitone said...

To me, a photo may not be meaningful in the first place. But when its forms has strong visual impact, be it due to the composition, juxtaposition or tone, suddenly a photo has so many meaning.

Thank you for sharing.

© Copyrights
Unless otherwise stated, the articles and photos in this blog are the copyright property of Eki Qushay Akhwan. All rights reserved. You may NOT republish any of them in any forms without prior permission in writing from Eki Qushay Akhwan.

Kecuali disebutkan secara khusus, hak cipta atas tulisan dan karya foto di dalam blog ini ada pada Eki Qushay Akhwan. Dilarang mempublikasi ulang artikel dan/atau karya foto di dalam blog ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Eki Qushay Akhwan.